Catatan Harian Kuliah Kerja Nyata bersama Ibu Serepina Tiur Maida, S.Sos., M.Pd., M.I.Kom., C. AC., C.PS., C.STMI

 


Pelayanan Event atau Konsumen Strategi Manajemen dan Komunikasi yang Efektif

Pelayanan merupakan perilaku individu, khususnya karyawan, untuk memenuhi kebutuhan orang lain, baik tamu maupun konsumen. Pelayanan yang optimal menjadi kunci kepuasan bagi penerima layanan. Penilaian kualitas pelayanan ditentukan oleh tamu atau konsumen sebagai pengguna jasa, sehingga penerapan manajemen yang baik menjadi esensial.

Tata Cara Kerja Pelayanan: Efisiensi dan Efektivitas dalam Melayani**


Tata cara kerja pelayanan mencakup pelaksanaan kerja yang seefisien mungkin atas suatu tugas melayani. Hal ini melibatkan pertimbangan terhadap segi-segi tujuan, peralatan, fasilitas, tenaga kerja, waktu, ruang, dan biaya yang tersedia. Tata cara pelayanan dibuat untuk membangun dan mempertahankan hubungan jangka panjang dengan pelanggan, mencakup aktivitas seperti mencari prospek, berkomunikasi, melayani, dan mengumpulkan informasi.

Prinsip Dimensi Pelayanan: Menilai Kualitas dengan Lima Dimensi Utama**


Ada lima prinsip dimensi pelayanan yang menjadi tolok ukur kualitas pelayanan:

1. Reability: Kemampuan memberikan jenis pelayanan yang dijanjikan dengan tepat.

2. Responsive: Kesadaran dan keinginan untuk cepat bertindak membantu tamu dengan pelayanan yang tepat waktu.

3. Kepastian (Assurance): Pengetahuan, kesopan santunan, dan kepercayaan diri para pegawai, melibatkan kompetensi, kesopanan, dan sifat respek terhadap tamu.

4. Empati: Pemberian perhatian khusus kepada individu tamu, melibatkan pendekatan, perlindungan, dan usaha untuk memahami keinginan, kebutuhan, dan perasaan tamu.

5. Tangibles:Sesuatu yang nampak atau nyata, melibatkan penampilan para pegawai dan fasilitas fisik lainnya.

Memahami kebutuhan konsumen melibatkan kebutuhan praktis (practical needs) dan emosional (emotional needs). Kebutuhan praktis mencakup nilai yang dirasakan secara berwujud, seperti instrumen, alat, dan sarana fasilitas. Sementara kebutuhan emosional melibatkan nilai rasa fisiologis yang dipenuhi melalui sikap, tindakan, dan perilaku petugas pelayanan.

Pelayanan melibatkan self-awareness, nilai tambah, enthusiasm, impresiveness, reform, care, dan evaluasi. Self-awareness menanamkan kesadaran diri dalam memberikan pelayanan dengan benar. Nilai tambah menciptakan pelayanan dengan tambahan nilai. Enthusiasm menghadirkan pelayanan dengan gairah. Impressiveness menciptakan penampilan menarik. Reform berfokus pada perbaikan kinerja pelayanan. Care melibatkan perhatian dan kepedulian optimal. Evaluasi digunakan untuk mengevaluasi layanan secara keseluruhan.


Jadi, apanih yang bisa kalian ambit dari pembahasan kali ini? Tulis dikomen ya nanti kita diskusi!


Komentar